Rabu, 31 Juli 2013

SEJARAH OSEANOGRAFI

J.J. Bhatt, dari Rhode Island Junior College (1978), membagi sejarah Oseanografi menjadi beberapa era, yaitu era klasik, era sebelum Challenger,era Challenger, era setelah Challenger, dan era Glomar Challenger. Awal dari oseanografi tidak diketahui pasti, karena memang manusia kuno tidak meninggalkan rekaman secara sistematik, baik berupa jurnal ataupun buku harian perorangan. Para arkeolog mencatat orang-orang Polinesia dan India pra sejarah melakukan perjalanan laut yang sulit dalam jarak yang panjang.


Para pedagang dari India Timur telah memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang arus-arus monsun, karena perjalanan laut sudah umum dikawasan Samudera Hindia pada sekitar 3000 SM. Menyusul kemudian bangsa Punisia dan Yunani yang kerap melayari perairan Laut Tengah dalam rentang waktu 1500 - 1600 SM. Sekitar tahun 150 M, Claudius Ptolemy telah membuat peta Samudera Atlantik dan Hindia berupa dua lautan yang tertutup. Bersamaan dengan masanya beberapa instrumen navigasi telah ditemukan, seperti kompas dan astrolabe (alat pengukur tinggi bintang) di Cina. Tahun 800 - 1000 M bangsa Viking telah berlayar hingga Atlantik Utara, menemukan Iceland dan Greenland. Dan tahun 1000 M ahli sejarah mencatat Leif putra Eric Si Merah telah mencapai bagian paling utara dari Benua Amerika.

Jumat, 26 Juli 2013

Pengertian Oseanografi dan Kaitannya Dengan Ilmu Lain

Kata oseanografi adalah kombinasi dari dua kata yunani: oceanus (samudera) dan graphos (uraian/deskripsi) sehingga oseanografi mempunyai arti deskripsi tentang samudera. Tetapi lingkup oseanografi pada kenyataan lebih dari sekedar deskripsi tentang samudera, karena samudera sendiri akan melibatkan berbagai disiplin ilmu jika ingin diungkapkan. Dalam materi ini bahasannya lebih difokuskan pada oseanografi fisika (Supangat dan Susanna, 2008).


Planet Bumi merupakan anggota tata surya yang unik di mana samudera melingkupi ± 140 juta mil persegi dari total ± 200 juta mil persegi luas permukaannya. Ini berarti samudera meliputi sekitar 70 persen permukaan bumi dengan volume air yang dikandungnya ± 350 juta mil kubik. Di dalamnya juga terkandung 3,5 persen garam terlarut disamping zat-zat terlarut lainnya yang sebanding dengan 160 juta ton garam per mil kubik (Bhatt, 1978). Interaksinya dengan atmosfer akan mempengaruhi pola iklim global. Potensi sumber daya alamnya yang kaya akan dapat mempengaruhi baik buruknya hubungan antar negara.

Kamis, 25 Juli 2013

CURRICULLUM VITAE (RIWAYAT HIDUP)

I.             UMUM

           1. N  A  M  A            :   SOFYAN RAWI M.Sc
           2. PANGKAT            :   KOLONEL (PURN)
           3. TPT & TGL LAHIR  :   PERBAUNGAN (SUMUT) 13-11-1941
           4. A L A M A T          :   CAKRAWALA-I  JL. MENTENG V/32-B
                                                  LAGOA, JAKARTA UTARA 14270
                                                  HP.  081314551439


II.           PENDIDIKAN

           1. U  M  U  M                 :  S-2 (Master bidang Oceanology)
                                                     Leningrad State University (USSR) -1969