Kehadiran lautan sebagimanan tampak sekarang ini, tidak terlepas dari proses pembentukan bumi. Karena lautan merupakan bagian dari bumi, sehingga baik asal usulnya maupun aspek-aspek dan proses-proses selanjutnya merupakan rentetan proses alam yang masih tetap bekerja. Umur bumi sekarang diperkirakan sudah mencapai 4,5 milyard tahun yang lalu, namun kapan terbentuknya lautan masih merupakan misteri. Yang jelas kejadian lautan merupakan rentetan proses-proses alam yang bekerja hingga sekarang dan masih tetap berlangsung terus. Di bawah ini akan disajikan beberapa teori dan analisa tentang asal-usul lautan (Mappa dan Kaharuddin, 1991).
a. Hipotesa Pelepasan Lempeng
Bertolak dari teori kabut oleh Laplace (1796), yang beranggapan bahwa bumi merupakan bagian dari pada tata surya, mulanya berasal dari gumpalan gumpalan kabut yang berputar (terpilin). Dan seterusnya menjadi cairan pijar hingga terjadi pembekuan akibat penurunan temperatur. Pada kondisi ini bumi dalam keadaan tidak stabil, karena pada bagian dalamnya masih cair dan panas. Sehingga terciptalah kondisi dimana mudah terjadi peretakan peretakan di antara dua lapisan yang berbeda fase. Terjadinya peretakan-peretakan dan mungkin dalam waktu relatif agak lama, bumi tetap berputar dan bergerak mengelilingi planet induk (matahari), terjadilah pelepasan sebagian lapisan luar dari bumi akibat adanya gaya lemparan (centrifugal) tidak seimbang dengan gaya tarikan bumi (centripetal). Terlepasnya sebagian permukaan bumi tersebut maka terbentuklah cekungan yang nantinya terisi air, membentuk lautan.
Lapisan bumi yang telah terlepas diduga sebagai bulan atau planet yang mengelilingi bum. Dalam sistem tata surya dapat dilihat bahwa material-material atau planet-planet yang terlepas dari induknya akan tetap terkontrol dan mengelilingi dimana planet tersebut berasal.
Berbagai macam penelitian telah membuktikan bahwa batuan dasar penyusun lautan itu berbeda dengan penyusun benua. Hal tersebut terjadi akibat pemisahan secara konsentrik ke arah inti bumi terhadap cairan (magma) basa, dimana cairan basa lebih berat turun ke arah inti bumi membentuk magma basa hingga ultra basa. Cairan lebih ringan (asam) naik mengapung di atas cairan basa, sehingga terjadi suatu fase magma yang berbeda sifat fisik dan kimianya. Akibat dari pemisahan ini, menyebabkan batuan benua bersifat asam dan batuan samudra (lautan) bersifat basa.
Kapan terisinya cekungan tersebut di atas, masih merupakan masalah yang harus dipecahkan. Suatu cara menentukan umur daripada lautan berdasarkan banyaknya garam-garam yang terlarut dalam air laut persatuan waktu. Itupun belum bisa mengunkapkan secara pasti, karena kehadiran atau komposisi daripada air laut banyak dipengaruhi faktor lingkungan. Sedangkan kita telah ketahui, bahwa di permukaan bumi terdapat berbagai macam dan kondisi lingkungan yang berbeda.
Terisinya cekungan-cekungan di permukaan bumi oleh air dapat dihubungkan dengan temperatur permukaan bumi, yang memungkinkan terjadinya pengembunan gas-gas air (H2O). Dan pada saat itulah diduga terbentuknya lautan dengan barbagai reaksi kimia dan interaksi di dalamnya.
b. Teori Undasi
Telah dijelaskan oleh Van Bemmelen (1932-1935), bahwa adanya permukaan bumi yang tidak rata yaitu sebagian cekungan dan sebagian tonjolan (pegunungan), diakibatkan oleh gelombang turun naik terhadap bagian bumi yang cair (magma).
Timbulnya gerakan gelombang tersebut akibat pengaruh pemisahan magma dari yang basa ke yang asam dan dari basa ke ultrabasa, sehingga terdapat empat susunan magma yaitu mulai dari atas: asam, intermediat, basa dan ultrabasa.
c. Teori Tektonik lempeng
Diawali suatu anggapan oleh Wegener (1929), bahwa benua yang sekarang ini selalu bergerak terapung di atas bahan yang cair. Banyak bukti dan gejala gejala pergerakan lempeng bumi yang dapat dipelajari, seperti terjadinya busur gunung api di indonesia, jalur jalur gempa bumi, naiknya suhu air laut, bentuk kecocokan diantara dua pulau atau benua yang berhadapan (Amerika Selatan dan Afrika), kesamaan kesamaan litologi dan gejala gejala geologi diantara dua pulau, serta kelainan kemagnetan dan gaya berat bumi diantara dua tempat berdekatan. Bagaimana suatu lempeng dapat berpisah atau berbenturan, tentunya untuk memberikan suatu jawaban atas pernyataan tersebut diperlukan suatu pendekatan terhadap gejala-gejala alam berupa analisis ketektonikan bumi. Ini dapat dipahami bahwa yang menyebabkan suatu lempeng bumi dapat bergerak adalah akibat pengaruh gaya konveksi dalam perut bumi.
Bisa lihat juga di : http://rezawillsen.blogspot.com/2012/12/sejarah-terbentuknya-bumi-bumi-adalah.html
dan : http://cyberdownsoft94.blogspot.com/2012/11/200-juta-tahun-lagi-benua-benua-akan.html
Dari ketiga teori tentang asal usul lautan dapat disimpulkan bahwa :
Teori pelepasan lempeng adalah mengungkapkan fase tertua kejadian lautan. Teori undasi merupakan pembuktian gangguan keseimbangan isostatik akibat pengaruh gerakan vertikal setelah pembekuan kulit bumi, Sedang teori tektonik lempeng membahas lebih jauh tentang pergerakan pergerakan lempeng bumi dalam kaitannya dengan perkembangan lautan baru.
<iframe width="640" height="360" src="http://www.youtube.com/embed/RQm6N60bneo?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar